Turn Over Karyawan Adalah

Turn Over Karyawan Adalah

Definisi Turnover Bisnis

Dalam dunia bisnis, maksud turn over dapat diartikan sebagai pergantian karyawan di sebuah perusahaan, baik yang dilakukan secara sukarela maupun terpaksa.

Perhitungan turnover atau turnover rate dapat digunakan untuk melihat persentase karyawan yang meninggalkan perusahaan dalam jangka waktu tertentu.

Di samping itu, turnover bisnis juga bisa merujuk pada jumlah pendapatan yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dalam periode waktu tertentu.

Dalam konteks keuangan, turnover juga dapat mengacu pada jumlah produk atau barang yang dijual oleh perusahaan dalam periode waktu tertentu.

Perhitungan turnover ini dilakukan dengan mengurangi penjualan bersih dengan biaya penjualan. Dimana biaya penjualan meliputi biaya produksi, biaya pemasaran, biaya pengiriman, dan biaya lainnya dalam proses penjualan.

Angka turnover yang tinggi dianggap sebagai indikator kesehatan finansial perusahaan. Sebab, hal tersebut menunjukkan perusahaan mampu menghasilkan pendapatan yang besar dalam waktu singkat.

Menghitung turn over karyawan tahunan

Pada prinsipnya, cara menghitung turn over karyawan tahunan sama dengan menghitung turn over karyawan bulanan, yaitu sebagai berikut:

Turn over tahunan % = (Jumlah karyawan yang meninggalkan perusahaan / ((Jumlah karyawan di awal tahun + akhir tahun) / 2) x 100

Sebanyak 10 karyawan keluar dari perusahaan selama tahun 2022. Jumlah karyawan pada akhir tahun 2022 adalah 200 orang dan awal tahun adalah 200 orang. Jadi, perhitungan turn over karyawan perusahaan tersebut adalah sebagai berikut:

Turn over tahunan % = (Jumlah karyawan yang meninggalkan perusahaan / ((Jumlah karyawan di awal tahun + akhir tahun) / 2) x 100

Baca juga: Kenalan dengan Cloud Computing dan Fungsinya Bagi Bisnis

Cara Menghitung Turn Over Karyawan Perbulan

Memiliki karyawan yang kompeten tentu menjadi faktor penting bagi sebuah perusahaan, sebab karyawan merupakan aset yang perlu dijaga dengan baik. Walau demikian, setiap perusahaan pasti akan mengalami proses turn over. Ya, jika sudah bekerja secara profesional, kamu tentu sudah tidak asing dengan istilah tersebut. Singkatnya, turn over adalah proses masuk keluar karyawan dalam sebuah perusahaan. Proses ini wajar terjadi jika berada dalam batas normal. Nah, bagaimana jika turn over sebuah perusahaan berada dalam tingkat tinggi?

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, ada baiknya kamu memahami terlebih dulu pengertian turn over, penyebab turn over karyawan, cara menghitung turn over karyawan, serta cara mengatasi turn over karyawan yang tinggi selengkapnya melalui pembahasan di bawah ini.

Dysfunctional Turnover

Dysfunctional Turnover terjadi ketika karyawan yang berkinerja baik mengundurkan diri dari perusahaan. Dikatakan dysfunctional karena hal tersebut dapat mengganggu produktivitas perusahaan.

Kita tahu semua bahwa setiap perusahaan memiliki standarnya sendiri. Namun, ada sebuah value bagi banyak perusahaan: meminimalisir angka karyawan yang resign.

Ketika angka resign karyawan tinggi, perusahaan akan merasakan dampak negatif. Mulai dari produktivitas yang menurun, biaya pelatihan baru yang meningkat, hingga semangat kerja tim berkurang.

Karena itulah, umumnya, perusahaan harus memiliki sejumlah syarat turnover karyawan. Lantas, apa yang harus diperhatikan perusahaan dalam mengelola turnover karyawan? Kurang lebih, inilah syarat turn over:

Ingatlah, setiap karyawan yang bertahan adalah aset berharga yang memastikan kelangsungan bisnis Anda. Jadikan mereka sebagai prioritas, dan Anda akan merasakan dampak positifnya bagi perusahaan.

Kurangnya Motivasi Kerja

Penyebab terjadinya turn over karyawan yang pertama adalah kurangnya motivasi kerja. Tidak sedikit karyawan yang berpikir bahwa tujuan atau motivasi kerja adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup. Padahal, pekerjaan atau karier memiliki arti yang lebih luas, yaitu sebagai identitas, bahkan tujuan hidup. Masalahnya, tidak semua orang bisa bekerja sesuai dengan passion yang dimiliki. Banyak yang berakhir menjadi karyawan dan bekerja hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Hal tersebut tentu mengakibatkan kurangnya motivasi kerja karena pada dasarnya tidak menyukai pekerjaan yang dilakukan.

Beban Kerja Lebih Tinggi daripada Gaji

Selanjutnya, penyebab turn over karyawan yang ketiga adalah gaji yang tidak sepadan dengan beban kerja. Membayar karyawan sesuai dengan keahlian atau skill yang dimiliki adalah cara perusahaan untuk menunjukkan penghargaan. Beban kerja yang lebih tinggi daripada gaji tentu membuat karyawan merasa tidak adil dan terbebani. Dengan demikian, penting bagi perusahaan untuk memberikan gaji yang sepadan, menaikkan gaji sesuai peraturan yang berlaku, dan memberikan bonus untuk karyawan yang layak mendapatkannya.

Penyebab Turn Over Karyawan

Lantas, apa yang menjadi penyebab terjadinya turn over karyawan?

Kurangnya Feedback dan Penghargaan

Memberikan feedback merupakan salah satu cara untuk memastikan komunikasi antara karyawan dengan manajemen berjalan dengan baik. Feedback juga memiliki dampak positif terhadap kemajuan karyawan, terutama dalam hal pengembangan keahlian. Selain itu, feedback juga berperan sebagai media bagi perusahaan untuk mengakui kerja keras karyawan. Kurangnya feedback tentu membuat karyawan merasa tidak dihargai dan tidak bisa mengembangkan diri.

Berinvestasi pada Karyawan

Walau sudah mendapatkan gaji, karyawan juga ingin tahu bahwa mereka adalah aset berharga yang menjadi bagian dari perusahaan. Tidak hanya membuat karyawan berperan aktif dalam bekerja dan berorganisasi, penting untuk melakukan investasi pada karyawan dengan memberikan feedback positif, pelatihan, hingga promosi.

Turn over karyawan adalah proses perputaran masuk dan keluarnya karyawan dalam suatu perusahaan, baik secara sukarela maupun tidak. Walau turn over karyawan adalah proses alami dan lazim terjadi pada perusahaan, penting untuk selalu menjaga agar tingkat turn over tetap rendah. Dengan demikian, perusahaan perlu mengetahui dan mempelajari penyebab terjadinya turn over karyawan, serta cara mengatasi turn over karyawan yang tinggi.

Setelah memahami informasi seputar turn over karyawan, sebagai pemilik bisnis atau perusahaan, temukan juga informasi lainnya di sini. Saat membangun dan menjalankan bisnis, pilih aplikasi yang dapat mendukung kelancaran prosesnya, seperti majoo. Dengan berlangganan majoo, kamu bisa memanfaatkan fitur yang ditawarkan untuk mendukung kemajuan bisnismu. Tidak perlu khawatir, majoo selalu setia menemani langkahmu dalam bekerja dan membangun bisnis, terutama untuk urusan partner pembayaran. Tunggu apa lagi? Yuk, berlangganan sekarang!

Sumber Gambar: Freepik.com

Bisnis.com, JAKARTA – Platform management talent Ekrutes.id menilai bahwa fenomena turn over atau perputaran keluar dan masuknya karyawan di sebuah perusahaan terjadi karena tidak cocoknya hubungan antara atasan dengan pegawai.

CEO of Ekrutes.id Hartono Chandra mengatakan bahwa hal ini biasanya berkaitan dengan kepribadian seseorang. Lantaran, lanjut dia proyeksi dimana dan posisi apa sebaiknya seorang calon karyawan ditempatkan sulit untuk terdeteksi.

“Psikotes adalah langkah awal yang penting bagi perusahaan atau HR untuk lebih mengenal kandidat. Banyaknya turn over pegawai yang terjadi di perusahaan saat ini karena ada ketidakcocokan antara atasan dengan bawahan, atau dengan sesama rekan kerja,” katanya melalui rilisnya, Sabtu (4/3/2023).

Lebih lanjut, Hartono meyakini proses seleksi setidaknya akan mengurangi terjadinya turn over pegawai yang tinggi, karena mereka sudah diketahui proyeksi posisi dan pekerjaan yang sesuai.

Apalagi, dia melanjutkan bahwa proses rekrutmen dengan psikotes memang selama ini menjadi kendala sejumlah perusahaan, karena keterbatasan waktu dan biaya. Pasalnya saat melakukan psikotes luring, dibutuhkan waktu cukup lama untuk menunggu hasil psikotes.

Melihat fenomena itu dia mengatakan bahwa perusahaan saat ini tengah berfokus pada pengembangan alat asesmen seperti psikotes daring meluncurkan fitur baru untuk mengefisiensi proses rekrutmen pegawai hingga 70 persen.

Dia melanjutkan, fitur yang dimaksud tes IQ WMS yang diyakininya dapat membantu proses rekrutmen pegawai perusahaan bisa dilakukan jauh lebih efisien dengan menyiapkan layanan screening psikotes online.

Apalagi, dia melanjutkan tes tersebut dapat mengetahui potensi seseorang dan membantu memberikan rekomendasi pekerjaan atau karir yang sesuai dengan potensi yang dimiliki, sebab tes intelegensi ini sudah disesuaikan dengan demografi dan kebudayaan di Indonesia.

Selain itu, perusahaan juga memiliki fitur Ekrubox, sistem kecerdasan buatan yang bisa memberikan rekomendasi talent berdasarkan hasil psikotes dan memberikan rekomendasi posisi yang sesuai. Sehingga diharapkan perusahaan bisa mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas.

Dalam dunia bisnis, turn over adalah pergantian karyawan di sebuah perusahaan, baik yang dilakukan secara sukarela maupun terpaksa.

Perhitungan turnover sangat perlu dilakukan untuk menjaga kestabilan aktivitas bisnis. Hal ini dapat terjadi karena turnover memiliki pengaruh terhadap produktivitas dan kinerja perusahaan.

Lalu, bagaimana sih cara menghitung turnover? Apa saja jenis turnover? Bagaimana praktik turn over?

Kami mengajak Anda membahas secara detail apa itu turnover dan bagaimana praktiknya dalam perusahaan. Yuk, bahas.

Pastikan Work-Life Balance Terpenuhi

Cara mengatasi turn over karyawan berikutnya adalah dengan memastikan work life balance karyawan terpenuhi. Alih-alih memintanya lembur hingga tengah malam atau di akhir pekan, jangan ragu untuk mendorong karyawan beristirahat sejenak dari rutinitas pekerjaan dengan mengambil cuti. Di sisi lain, pastikan perusahaan memberikan beban kerja yang sesuai dengan tanggung jawab yang telah disepakati dan sepadan dengan gaji. Terpenuhinya work life balance bisa menjadi salah satu kunci agar karyawan merasa betah dan tidak mengambil keputusan untuk meninggalkan perusahaan.